Kembangkan Teknologi CCS dan CCUS, Pemerintah akan Buka Impor Karbon

Nadya Zahira
11 September 2023, 19:43
penangkapan karbon, perdagangan karbon, ccus, emisi karbon
Pexels
Ilustrasi emisi karbon.

Pemerintah sedang mengembangkan teknologi penangkapan karbon, baik Carbon Capture and Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia.

Adanya penerapan teknologi tersebut dinilai dapat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penangkapan CO2 (karbon dioksida) dari proses industri dan pembangkit listrik. Kemudian, CO2 tersebut dimasukkan ke dalam sumur-sumur minyak dan gas yang sudah kosong.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan khusus untuk teknologi CCS, pemerintah tengah berencana akan memberikan izin bagi negara lain yang ingin menyimpan karbonnya di Indonesia atau bisa disebut dengan impor karbon.

Namun berbeda dengan impor pada umumnya, Indonesia akan dibayar untuk impor karbon dari negara lain yang ingin menyimpan karbonnya di Indonesia.

"Kita juga coba menangkan sumber CO2 dari luar negeri yang disebut cross border. Sekarang sedang dibuat perpresnya, semacam impor CO2 bagi negara yang membutuhkan untuk disimpan di Indonesia," ucap Tutuka saat ditemui awak media di sela IICCS Forum 2023, Senin (11/9).

Tutuka menjelaskan, negara yang ingin menyimpan karbonnya melalui skema CCS akan mendapatkan sertifikat pengurangan karbon. Dia menuturkan, sertifikat tersebut bisa dijual seperti efek karbon. Apalagi, Indonesia saat ini juga tengah meluncurkan bursa karbon.

Dia mencontohkan, Singapura yang tidak memiliki lapangan migas bisa menjadi salah satu konsumen yang potensial menyimpan CO2 di Indonesia. Saat ini Singapura menerapkan pajak karbon US$ 5 per ton CO2 equivalent (CO2e) yang akan naik menjadi US$ 25 per ton CO2e pada 2024 dengan target US$ 50-80 per ton CO2e pada 2030.

"Mereka yang ingin pakai storage (penyimpanan) kita itu bayar. Jadi ke depan kita jualan gudang CO2 lah bisnisnya," kata Tutuka.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...